Pembicara yang terakhir di acara reuni WBT 10 adalah Mr. Jabrix alias Umarat Adlil. Sengaja beliau diletakkan di posisi terakhir agar waktunya bebas dan lebih panjang, kalau perlu sampai malam… hehehe…
Mas Umarat saat ini masih berstatus sebagai karyawan di salah satu TV swasta. Tetapi beliau memiliki skill di bidang menulis dan beberapa kali memenangkan perlombaan menulis serta mendapat penghargaan.
Walaupun sekarang skill menulisnya sudah mumpuni, dulu waktu memulai, Mas Umarat pun memulai dari hal yang kecil. Target pertama saat mulai mengirim tulisan ke media cetak adalah masuk ke ‘kolom pembaca’. Saat target ini tercapai, mulailah ia membuat target yang lebih menantang. Ia pun mulai mengikuti lomba-lomba di berbagai media.
Salah satu hasilnya yaitu penghargaan untuk karyanya yang berjudul ‘Republik Calo (Lapis Legit)!‘. Tulisan ini menjadi juara Lomba Blog “Melawan Korupsi, Siapa Takut!”, Kategori Special Mention dari Juri.
Ide dibalik tulisan tersebut cukup unik. Sebetulnya ini adalah rekaman perjalanan Mas Umarat dalam rangka mengurus pindahan Kartu Keluarga dan KTP. Kebetulan Mas Umarat masih menggunakan KTP Riau. Maka dia pun berangkat ke Riau bersama istrinya. Hal-hal yang ditemuinya berupa korupsi, mulai dari tingkat RT sampai Camat dicatatnya. Catatan inilah yang kemudian menjadi bahan bagi Mas Umarat untuk ditulis.
Pada kesempatan lain, saat ia mengunjungi Pak Yudhis, gurunya dalam hal menulis, ia melihat bahwa Pak Yudhis ternyata membuat sebuah TK di garasinya untuk kaum dhuafa, Batutis Al-Ilmi namanya. Ia pun menulis tentang itu dengan judul ‘Gerakan Cinta (Dari) Garasi‘. Momen of truthnya datang ketika ada sebuah perlombaan dengan tema pendidikan. Saat itu ia teringat dengan tulisannya tentang TK garasi itu. Ia pun menulis ulang artikelnya dan tulisannya ini berhasil menjadi juara 1 lomba blog GIBBlogCompetition dengan tema “Guruku Pahlawanku”. Hadiahnya lumayan, dapat 1 unit Mac Book Air 11 inci.
Di reuni WBT 10 kali ini, Mas Umarat memberikan motivasi kepada kita semua untuk rajin menulis karena menulis itu banyak manfaatnya. Jaman sekarang Curriculum Vitae yang standar sudah mulai ditinggalkan, apalagi di industri broadcast seperti tempat Mas Umarat bekerja. Yang ditanya bukan CV, tapi hasil karya. Contohnya channel di youtube, blog atau apapun yang bisa dicari di search engine.
Menulis juga dapat memperluas social networking. Salah satu contohnya adalah tulisan Mas Umarat yang dimuat di majalah Jong Indonesia, sebuah majalah di Belanda. Lumayan, orangnya belum bisa ke Belanda, tulisannya sudah duluan.
Dan yang pasti, menulis juga merupakan salah satu usaha untuk membangun personal branding. Dengan personal branding, orang akan mengetahui siapa kita, apa keahlian kita, dan apa nilai lebih yang bisa kita berikan pada mereka.
Bagi yang tidak terbiasa, menulis boleh jadi sangat sulit. Maka untuk membantu, beliau berbagi jurus untuk menulis berupa 3-at, yaitu: umarat, umarat dan umarat… hehehe… sorry, maksudnya MelihAt, CatAt dan TamAt.
At yg pertama adalah MelihAt. Segala sesuatu yang kita lihat sebetulnya punya potensi untuk menjadi artikel. Mas Umarat memberi contoh saat ramai anggota DPR studi banding ke Yunani. Di tempat kerjanya, di mana ada banyak sekali layar televisi, dia melihat jalan-jalannya anggota DPR di satu layar dan para korban bencana alam di layar yang lain. Maka jadilah satu artikel yang membahas masalah ini. Prinsipnya: Matamu Kameramu.
At yang kedua adalah CatAt. Menurut Mas Umarat, penulis adalah Mak Comblang untuk ide yang ingin di share. Sebagaimana contoh diawal, Mas Umarat menemukan banyak keganjilan dalam proses mengurus perpindahan KK dan KTPnya, ini adalah ide. Ide ini dicatat dan selanjutnya si penulis menjadi mak comblang antara ide dengan para pembaca dengan cara membuat tulisan sebagai jembatannya.
At yang ketiga adalah TamAt. Maksudnya adalah selesaikan tulisan yang sudah anda buat. “Kau yang mulai kau yang mengakhiri”, katanya. Dengan demikian sekaligus melatih kedisplinan agar bisa terus konsisten.
Sebelum menutup sesinya, Mas Umarat mengutarakan mimpinya untuk dapat mengadakan event sekelas WBT. Hanya saja yang ini namanya WBW, Wanna Be Writer. Dan dia juga membayangkan seandainya semua alumnus WBT 10 dapat menjadi penulis yang baik.
Tentunya kita dukung niatan ini agar ada lebih banyak manfaat yang bisa kita sharing kepada dunia. Mari kita tunggu dan sukseskan gebrakan selanjutnya dari Mas Umarat.
Salam WBW.
(Tulisan ketiga dari 3 seri hasil reuni WBT 10)
4 comments
Skip to comment form
Terima kasih atas reviewnya. Luar biasa. Klo rajin nulis begini, lama2 makin tajam tulisannya.
Author
Sekarang sedang proses mendisiplinkan diri untuk menulis setiap hari mas. Semoga bisa konsisten terus.
Wah kok udah tamat? Hehe..
Thanks ulasannya Mas Dadi, jadi ga berasa ketinggalan meski ga datang.
Author
Sip. Sama-sama Mas Surya. Next timenya hadir ya, biar rame.