Kebahagiaan anak-anak

Tiga anak SD itu bermain dengan riang gembira di halaman sekolah. Usia mereka kurang lebih 10 tahunan. Mungkin masih duduk di kelas 3 atau 4. Salah seorang diantara mereka mendirikan sebuah kaleng dan menaruh satu kaleng lagi di atasnya. Saat ia menendang kaleng-kaleng itu, permainan pun dimulai.

Seorang anak menjadi penjaganya. Tubuhnya agak chubby. Dia mendirikan kembali kaleng-kaleng tadi dan mengejar anak yang lain sambil berusaha menjaga kaleng-kalengnya. Jika ada anak yang menyusup mendekat ke kalengnya, si anak penjaga akan segera menghalaunya. Ya, kaleng itu adalah nyawa si penjaga. Bila si penyusup berhasil menendang kaleng yang ia jaga, maka ia pun kalah.
Continue reading

Jam terbang 10.000 jam

Jadi saya ngga dianggap nih…

Begitu kira-kira omongan adik ipar saya tadi pagi.

Ceritanya, sehari sebelumnya mertua saya telpon dan mengajak untuk ziarah ke makam dan silaturahmi ke kerabat di Bekasi, sebagaimana kebiasaan mereka tiap tahun setiap selesai Bulan Ramadhan.

Maka sayapun menyiapkan kendaraan dan apa-apa yang dibutuhkan untuk berangkat besok. Paginya, anak-anak sudah rapi sejak subuh agar bisa sedini mungkin sampai di rumah eyang mereka. Tak lupa kami jemput adik kami yang lain yang tinggal satu komplek untuk berangkat bersama.
Continue reading

Bungkuk itu ternyata nikmat

Sebelum memulai membaca artikel ini, saya menantang anda untuk mengingat 3 saja nikmat yang telah dianugerahkan Allah pada anda hari ini. Bisa? Bisa dong. Ingat ya, cukup 3 saja. Bayangkan dulu nikmat-nikmat ini sebelum mulai membaca paragraph berikutnya. Sudah? Good. Silahkan dilanjut.

Sebagai manusia, seringkali kita menilai suatu hal berdasarkan apa yang bisa kita lihat saja. Seseorang berpenampilan kusam akan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada orang yang berpenampilan perlente di mata kita. Padahal bisa jadi orang yang berpenampilan kusam tersebut adalah seorang pengusaha sukses yang sedang mengenakan ‘baju kerjanya’. Sedangkan orang yang berpenampilan perlente tersebut ternyata adalah seorang copet yang sedang mencari mangsa. Atau bisa jadi kita memandang remeh seorang anak belasan tahun, yang tidak dinyana ternyata adalah seorang internet marketer yang handal.
Continue reading

Cangkir dan air hujan

Saat berbicara soal motivasi wirausaha, saya seringkali menggunakan analogi cangkir dan air hujan. Ini karena analogi ini cukup simpel dan mudah dimengerti. Cangkir adalah perumpamaan pekerjaan kita saat ini. Sedangkan air hujan adalah perumpamaan sumber rezeki yang mengalir.

Nah, sehubungan dengan analogi ini, saya mau cerita sedikit sebuah situasi yang saya alami di tahun 2013. Kalau tidak salah, waktu itu adalah hari kedua (atau terakhir? saya lupa) Pesta Wirausaha Bulan Februari tahun 2013 di Kemayoran Jakarta. Pembicara saat itu di stage utama adalah ustad Yusuf Mansur. Beliau bercerita tentang kondisi-kondisi sulit yang pernah beliau alami dulu. Betapa dia tidak punya uang untuk menebus anaknya selesai persalinan. Betapa akhirnya beliau berserah diri kepada Allah, dan dengan ijinNya pula akhirnya biaya persalinan bisa dilunasi. Beliau pun bercerita tentang seseorang yang terus menerus berdoa agar bisa berangkat ke tanah suci, padahal dia miskin. Dia terus berdoa, bersama dengan beberapa anak yatim. Suatu saat ada seseorang datang saat dia sedang berdoa. Dia pun seperti biasa berdoa agar dapat berangkat ke tanah suci. Lalu dia bertanya pada orang asing ini, “Kamu mau berangkat juga? Saya masukkan kamu ke doa saya”. Dan ternyata, orang asing ini adalah seorang kaya yang memang sedang niat untuk memberangkatkan orang ke tanah suci. Akhirnya doa orang ini dikabulkan oleh Allah, dan dia beserta dengan anak-anak yatim yang ikut berdoa dengannya dapat berangkat hanya dengan kekuatan doa.
Continue reading

Inspirasi dari Sandiaga Uno

Sesi tadi malam sungguh istimewa. Setelah ditunggu-tunggu oleh banyak peserta, akhirnya datanglah sesosok publik figur yang terkenal care dengan perkembangan kewirausahaan di indonesia. Sosok itu yaitu Sandiaga Uno.

Kenapa sesi ini istimewa? Tidak lain karena kami panitia berbaur dengan peserta untuk mengikuti sesi pemuncak ini. Artinya saya yang bertugas di bagian informasi akhirnya dapat meninggalkan post dan mengikuti acara ini secara utuh. Lumayanlah.

Pak Sandi mengingatkan bahwa dimanapun kita berada, yang penting adalah melakukan action dan jangan menunggu. Ini karena waktu tidak akan pernah sesuai dengan kemauan kita. Jadi sangat tidak dianjurkan untuk berniat membuka usaha menunggu iklim usaha membaik. Segeralah mengambil tindakan. Beliau berkata, “15 tahun dari sekarang, kita akan lebih menyesali hal-hal yang tidak kita lakukan, lebih dari hal yang kita lakukan.”
Continue reading

Hari kedua Pesta Wirausaha TDA

Hari ini, tanggal 14 Mei 2014, adalah hari kedua pelaksanaan sebuah event akbar komunitas bisnis Tangan Di Atas bertajuk Pesta Wirausaha Nasional 2014.

Bagi saya sendiri, event ini adalah Pesta Wirausaha (PW) kedua saya. PW pertama saya telah saya ikuti pada Bulan Februari 2013 dan meninggalkan kesan yang begitu dalam bagi saya. Sejak saat itu keinginan untuk berwirausaha begitu memuncak hingga akhirnya saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya sebagai HR di salah satu perusahaan asing pada akhir tahun 2013.

Pada kesempatan ini, saya sebenarnya sudah bersiap-siap untuk mendaftarkan diri sebagai peserta. Tetapi tanpa disangka, ternyata ketua TDA wilayah Tangerang mendaftarkan diri saya sebagai salah satu relawan. Walhasil, jadilah saya menjadi bagian dari kepanitiaan PW 2014. Dan jadilah PW kali ini memiliki rasa yang berbeda dari PW tahun lalu.
Continue reading

Strategy to grow

Dalam buku yang berjudul ON, karya terbaru guru saya – Pak Jamil Azzaini, ada sebuah kalimat yang singkat tetapi memiliki makna yang sangat penting dan sangat inspiratif. Kalimat itu adalah: “Hidup itu bertumbuh”.

Ya, hidup itu bertumbuh. Jika kita bertumbuh maka kita merasa bahwa kita hidup. Sebaliknya, jika tidak bertumbuh maka pada prinsipnya kita mulai mengalami “kematian”. Secara fisik sudah jelas terlihat bagaimana hidup kita bertumbuh. Mulai dari bayi, bertumbuh menjadi balita, kemudian menjadi remaja, lalu dewasa. Begitupun akal pikiran kita. Semakin dewasa maka kita semakin mampu untuk mencerna konsep-konsep yang dulu ketika kita masih anak-anak terlihat begitu rumit. Inilah salah satu ciri bertumbuh.
Continue reading

Sariawan

Sudah seminggu ini saya mengalami sariawan. Awalnya hanya sebuah titik di ujung bibir bawah sebelah kiri. Kemudian ia melebar, matang, sampai akhirnya hilang dan sembuh. Tetapi… ternyata tidak berakhir di sini. Titik sariawan yang lain tidak mau kalah dan muncul persis setelah sariawan yang pertama sembuh. Kini dia muncul di lidah sisi sebelah kiri. Dan sariawan di lidah rasanya jauh lebih maknyuss daripada sariawan di bibir.

Entah kenapa saya memang punya sejarah panjang dengan sariawan. Seingat saya, memang dari dulu sudah begini. Sering sekali sariawan muncul, dan seringkali ia tidak sendirian. Minimal ada dua sariawan yang kadang muncul berbarengan. Ada sekali waktu saya ingat, beberapa sariawan muncul di sebuah titik yang berdekatan. Mungkin karena mereka sudah begitu akrab, akhirnya mereka setuju untuk berkoalisi dan hasilnya bergabunglah beberapa sariawan itu menjadi satu.
Continue reading

Refleksi Mindset

Universitas Ciputra Entrepreneurship Online atau UCEO kembali bergulir. Kali ini tema yang diusung adalah Tumbuh 100x atau disingkat T100. Sungguh sebuah kehormatan untuk dapat bergabung kembali dalam komunitas yang super ini. Sebelumnya saya terdaftar dalam batch 1 UCEO yang digulirkan akhir tahun 2013 yang lalu. Namun, karena saya masih berstatus karyawan, saya tidak bisa fokus dan hanya bisa mengikuti hingga minggu ke 4 saja. Pada kesempatan kali ini saya bertekad untuk dapat menyelesaikan pembelajaran UCEO ini sampai selesai.

Nah, di pembelajaran minggu pertama UCEO T100, topik yang dibahas adalah Mindset yang bertumbuh. Sungguh sebuah materi yang tepat sekali untuk dibahas di awal pembelajaran. Apalagi orang-orang besar yang sharing dalam video yang disajikan bukan orang sembarangan. Ada Pak Ciputra sendiri, ada Pak Dahlan Iskan, Pak Sudhamek, Pak Sandiaga Uno, Pak Antonius Tanan dan Pak Nur Agustinus.
Continue reading

Dimana-mana ada uang

Dalam sebuah workshop yang diadakan oleh TDA Tangerang, Coach John Rusli mengungkapkan sebuah kalimat yang menarik. Katanya “Kalau anda keluar dari ruangan ini dan berada di jalan, perhatikan deh, ternyata dimana-mana ada uang”.

Apa iya? Perasaan cari uang ngga gampang, kok bisa dibilang dimana-mana ada uang.

Nah, itulah kekuatan vision. Seseorang dengan pandangan yang jauh ke depan dapat melihat peluang dengan cepat, secepat dia berjalan. Sayangnya kebanyakan orang hanya melihat apa yang dia ingin lihat. “You only see what your eyes want to see”. Coba lihat situasi ketika hujan. Banyak orang meneduh di sembarang tempat, yang penting ngga kehujanan. Apakah ada peluang bisnis di situ? Tentu ada. Salah satunya ojek payung. Bicara tentang ojek payung, selama ini yang jadi tukang ojek payung biasanya anak-anak, dibayar seadanya, kehujanan pula. Kenapa tidak dibuat ojek payung profesional? Biar ngga kehujanan, sewakan payung lebar, kalau perlu dibuatkan modifikasi payung sehingga payung bisa dipakai berdua seperti gambar ini (diambil dari: http://thegapster.co.uk) Continue reading