Reuni WBT 10 – It’s only in your mind

Hari minggu ini, tanggal 6 Oktober 2013, para alumnus WBT 10 mengadakan acara reuni yang berlokasi di tempat prakteknya mbak Iis di Jakarta Selatan.

Agenda acaranya menarik dan padat. Selain menjadi ajang reuni, acara ini juga sekaligus menjadi panggung untuk mengaplikasikan ilmu WBT lalu secara langsung.

Setidaknya ada 4 orang yang melakukan sharing di hari itu. Ada Agus Heru Pitoyo, Umarat Adlil, Fathi Bawazier dan Tony Yansen. Tulisan kali ini akan membahas tentang sharing dari pembicara pertama yaitu Mas bro Agus Heru Pitoyo.

Sharing ini adalah tentang hipnosis. Apakah berbeda dengan hipnotis? Yup, berbeda. Hipnosis adalah ilmunya, sedangkan hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis.

Dari hasil googling, saya dapatkan info bahwa hipnosis ternyata termasuk kedalam ilmu komunikasi. Itulah sebabnya ilmu ini akan menjadi nilai lebih bila dapat dikuasai oleh seorang trainer. Ketika seseorang mendengarkan omongan kita, mengiyakan dan memperhatikan, maka sesungguhnya dia sudah masuk dalam kondisi hipnosis. Sama seperti saat kita terhipnosis oleh sang guru, Jamil Azzaini, di WBT 10. Pada level advance, hipnosis dapat digunakan untuk pengobatan seperti trauma, stress, susah tidur dan lain-lain.

Sharing dimulai dengan menampilkan banyak quotes tentang kekuatan pikiran. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang 4 tahap gelombang otak yaitu Beta, Alpha, Theta dan Delta.

Beta adalah kondisi saat kita ada dalam aktifitas normal dan melakukan kegiatan sehari-hari. Alpha adalah gelombang otak saat seseorang mengalami relaksasi atau mulai mengantuk. Theta adalah kondisi saat seseorang tidur ringan atau sangat mengantuk. Sedangkan Delta adalah kondisi saat seseorang tertidur lelap.

Hipnosis bisa dilakukan saat gelombang otak ada di frekuensi Alpha dan Theta. Ternyata ada tekniknya untuk membawa seseorang yang tadinya berfrekuensi Beta, langsung ke frekuensi Alpha atau Theta. Namanya Induksi. Caranya dengan mengajak orang yang akan dihipnosis untuk rileks dan nyaman. Bisa dilakukan dengan alat bantu seperti pendulum atau cukup dengan ucapan verbal saja. Lalu ketika saatnya tepat… jebret… tarik tangannya sambil kasih sugesti untuk tidur. Induksi selesai.

Setelah induksi, lakukan Deepening. Caranya dengan memberikan sugesti pada orang yang dihipnosis untuk masuk lebih dalam ke alam bawah sadarnya. Bisa dengan menghitung, atau teknik lain.

Baru setelah itu masuk ke tahap Suggestion yaitu pemberian sugesti-sugesti pada orang yang dihipnotis ini. Pada contoh kali ini Mas Agus men-sugesti Mas Imat bahwa entah bagaimana angka 5 hilang dari ingatannya. Sugesti ini dilakukan berulang-ulang sebelum masuk ke tahap terakhir yaitu Termination.

Pada tahap termination, Mas Imat dibangunkan oleh Mas Agus. LaluΒ  diajak untuk berhitung dari 1 sampai 10. Anehnya, begitu angka 5, Mas Imat berhenti menghitung seolah-olah bingung angka apa itu. Baru setelah semua tahap diulangi, dan diberikan sugesti lagi untuk melupakan bahwa angka 5 pernah hilang dari ingatan, maka Mas Imat dapat menyebutkan kembali angka 5 dengan lancar.

Pada kesempatan ini ada 3 lagi ‘korban’ sukarela dari peserta yaitu Mas Doni dan Mas Toni yang saling bertukar nama. Dan terakhir Mas Purwanto yang kesulitan mengangkat sebuah aqua gelas karena berat luar biasa.

Mas Agus melakukan final performance dengan memberikan sugesti positif pada semua peserta. Ia pun memberi masukan berharga bahwa anak-anak umumya memasuki masa hipnosis pada waktu menjelang tidur dan saat terbangun. Itu menjadi benang merah bagi saya, kenapa mendongeng pada saat anak mau tidur itu penting. Terutama bila memberi dongeng yang memiliki pesan moral.

Akhirnya sesi ini pun ditutup dengan disertai applaus dari peserta.

Saya mengambil satu pelajaran penting dari sesi ini. Terutama ketika Mas Purwanto disugesti bahwa gelas aqua yang dipegangnya sangat berat. Betapapun dia berusaha, aqua gelas itu tak kunjung bisa diangkatnya. Bahkan terasa semakin berat. Padahal beratnya normal, hanya 220 ml.

Saya menyadari saat itu bahwa berat yang dirasakan Mas Pur hanya ada dalam pikirannya, it’s only in his mind. Kesulitan itu ada karena kita berpikir sesuatu itu sulit. Inilah mental block, rantai gajah, atau apapun kita menyebutnya. Semuanya hanya ada di pikiran kita.

Bila kita merubah perspektif, maka kita akan melihat kondisi yang sebaliknya. Kesulitan berubah menjadi mudah, hambatan berubah menjadi tantangan.

Inilah yang perlu kita lakukan, merubah perspektif atau cara pandang. Inilah yang dilakukan oleh Mas Agus saat menghilangkan rantai gajah tersebut dan membuat Mas Pur kembali ke diri normalnya. Dengan hilangnya sugesti, maka semuanya menjadi mudah. Yang tadinya ‘Impossible’ menjadi ‘I m possible’.

Thank you Mas Agus.

(Tulisan pertama dari 3 seri hasil reuni WBT 10)

19 comments

Skip to comment form

    • anwar wbt10 on 07/10/2013 at 23:09
    • Reply

    Mantab luar biasa ada sesuatu yang baru saya tangkap dari cerita mas dadi ini tentang hipnosis. Makasih sharingnya mas dadi

    1. Sama-sama Mas Anwar. Makasih sudah mampir & comment.

  1. Mantap…! Tulisannya bagus..bermanfaat..informatif..bergizi..lanjutkan..tulisan ini memperkaya info ttg hypnosis.

    1. Makasih masukannya, gurunda. Siap, laksanakan.

  2. waah kereen.. wlwpn sblmnya sdh belajar ttg hipnosis, tp setelah membaca tulisan ini bkin tambah ngerti.. simple, praktis, mudah dipahami,, makasih mas πŸ™‚

    1. Sama-sama Icha. Saya malah baru pengen belajar soal hipnosis. Makasih ya udah mampir.

  3. Ini informasi yg mantap…tulisan renyah mudah dicerna

    1. Masih perlu banyak belajar sama Mas Wahid. Thanks mas.

  4. KerON Mas Dadi…..
    Ditunggu seri ke 2 dan ke 3 nya πŸ™‚

    1. Thanks Mas Toni. Seri selanjutnya on progress.

    • Iskandar J Harahap on 08/10/2013 at 01:25
    • Reply

    Ringkas, mudah dicerna.
    sukses mas Dani Learning by doing…. pertu ditiru.

    1. Makasih pak Is. Ayo, bapak juga mulai…

    • Agus Heru Pitoyo on 08/10/2013 at 01:45
    • Reply

    Inilah senengnya bergabung di komunitas yang selalu menebar energi positif, selalu ada ilmu baru yang didapat setiap detik perjalanan waktunya. ActiON mas dadi SUPER CEPAT setelah dapet ilmu dari mas Umarat “3AT” langsung tak terbendung lagi untuk menggoreskannya dalam sebuah tulisan. Salam “MANTAB MULIA” mas, BerMANfaat, BermarTABat, dan Mulia .

    1. Wah, narsum kita ada di sini… hehehe… iya Mas Agus, biar bisa Move On. Salam Mantab Mulia juga.

    • micki on 08/10/2013 at 02:07
    • Reply

    Pa dadi tulisannya keren … Bhsnya simpel isinya berbobot, mantabsss dahhh

    1. Akang Mickiii… apa kabar? Nuhun kang. Masih belajar menulis. Mudah-mudahan bisa terus menginspirasi.

  5. Wah jadi berasa ikut reuni kemarin.. tapi tetep nyesel ga bisa ikut, smoga next reuni bisa join. Thanks sharing-nya Mas Dadi, ditunggu artikel kedua dan ketiganya.

    1. Betul mas, sayang lho ngga ikut πŸ™‚ #kompor

  6. Alhamdulillah, meski tidak bisa hadir reuni WBT 10..dengan membaca tulisan mas Agus saya merasa seperti berada disana. Enjoy for being part of WBT 10, tengkiyu mas Agus

Leave a Reply

Your email address will not be published.