Karyawan Bintang – Employer version

Saya pernah dengar cerita kurang lebih begini: Henry Ford suatu kali ditantang oleh beberapa orang akunting yang merasa mereka lebih capable dalam bidang akuntasi daripada Ford, dan mereka tidak bisa terima kalau Ford lebih kaya daripada mereka.

Kalau ditranslate pake google translate, english – betawi, kurang lebih begini ceritanya:

Johny: “Beh (dia manggil Ford: Babeh). Ane kan lulusan akuntansi nih Beh. Cum laude pula. Ane mau nantang Babeh secara Babeh punya kompeni gede bener, pasti akuntansinya juga jago dong”.

Begitu tantangan Johny ke Babeh Ford pake jurus muji en gombal. Babeh cuma cengar cengir sumringah.

Kipli (temennya Johny) ikut-ikutan. “Iya Beh, kita punya soal nih. Kalo Babe bisa jawab, kita akuin deh kemampuan Babeh.”

Babeh sambil masih cengar-cengir menjawab. “Elo berdua berani juga nantang aye. Ya udah, bawa kemari tuh soal. Ente jual ane beli. Kebetulan udah lama neh ga makan orang”, gertak si Babeh.

Nyali Johny sama Kipli mendadak ciut. Tapi udah kepalang tanggung, sekalian basah aje deh, pikir mereka berdua. Mereka pun memberikan soal akuntansi dengan kesulitan tingkat dewa ke si Babeh.

Babeh cuma ngelirik dikit, trus ngangkat iphonenya manggil sekprinya di ruangan depan. “Neng, panggilin Romli ke sini”.

Ngga berapa lama datang tuh si Romli ke ruangan Babeh. Karuan si Johny en Kipli salah tingkah setengah mati. Pasalnya si Romli ternyata kakak senior mereka difakultas ekonomi yang ngga cuma terkenal sangar tapi juga punya prestasi selalu dapet nilai IPK 4 dari semester satu sampe lulus.

“Eh abang”, sahut Johny sambil cium tangan sang senior. “Apa kabar bang?” Tanya Kipli sambil gemetar.

Romli melengos. Dia langsung ambil soal akuntansi di meja Babeh. Corat-coret sedikit, kelar deh. Johny penasaran, dia cek dan ternyata jawabannya bener semua. Kontan keduanya berteriak “Ampuun bang… ampuunn…”

Yah, itulah kurang lebih cerita ngga nyambung yang sudah melenceng jauh dari cerita sebenarnya. Tapi moral of the story is that: orang pintar mempekerjakan orang lain yang lebih pintar.

Romli buat Babeh adalah karyawan bintang. Prestasinya luar biasa, inisiatif tinggi, dan loyalitas tak terbilang. Apa yang dilakukan oleh karyawan bintang? Meringankan pekerjaan employer dan membuat employer dapat fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting. Itulah sebabnya kenapa employer memiliki rasa ketergantungan pada karyawan bintang dan bersedia untuk membayar lebih tinggi agar si karyawan bintang akan terus berada di perusahaannya.

Tentu saja hal di atas tidak selalu terjadi. Banyak orang yang mengeluhkan bahwa mereka sudah bekerja keras dan loyal mengabdikan diri bertahun-tahun bagi perusahaan, tetapi tidak kunjung mengalami perubahan nasib. Untuk kasus ini menurut saya ada beberapa hal:

* Apakah anda termasuk kategori karyawan bintang? Sayangnya, kerja keras dan loyalitas bukan ukuran seorang karyawan bintang. Silahkan baca tulisan saya sebelumnya: Karyawan Bintang – Employee Version.

* Apakah perusahaan anda mampu memberikan perubahan nasib yang anda harapkan? Jangan-jangan perusahaan anda adalah perusahaan yang sedang berjuang untuk survive sehingga belum dapat memikirkan benefit karyawannya.

* Ini yang penting, apakah menurut anda perbaikan nasib anda adalah kewajiban perusahaan? Maaf, anda salah besar kalau berpikir seperti itu. Perbaikan nasib anda adalah tanggung jawab ANDA sendiri, bukan orang lain.

Bagi perusahaan besar, retensi atau mempertahankan karyawan bintang adalah bagian dari job desc Departemen HR. Bahkan beberapa perusahaan begitu memanjakan karyawannya dengan memberikan fasilitas yang luar biasa. Kenapa? Ya, biar karyawannya ngga kabur lah. Itu karena mereka tahu, perusahaan butuh karyawan bintang sedangkan karyawan bintang butuh perusahaan yang mampu memenuhi harapan mereka. Istilahnya saling menguntungkan, win win solution.

Tapi itu berlaku hanya untuk karyawan bintang. Untuk karyawan rata-rata, yang jumlahnya melimpah ruah, ini tidak berlaku. Ada prinsip supply and demand disini. Karyawan rata-rata diperlakukan sesuai standar, tidak ada yang istimewa walaupun masa kerjanya sudah puluhan tahun.

Jadi, bila anda sudah memutuskan untuk menjadi karyawan sebagai sumber penghasilan anda, dan anda ingin growth, maka pilihan anda seharusnya adalah menjadi karyawan bintang… di perusahaan yang tahu cara memperlakukan karyawan bintangnya.

Selamat berubah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.